
JAKARTA, SouthSulawesiNews25.com — Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Presiden Prabowo Subianto meluncurkan empat program strategis di sektor pendidikan. Peluncuran yang berlangsung pada Jumat (2/5/2025) ini menjadi penanda awal komitmen pemerintahannya dalam mempercepat pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
Program yang dinamakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) ini mencakup revitalisasi infrastruktur sekolah, digitalisasi pendidikan, serta pemberian insentif dan beasiswa kuliah bagi guru honorer.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa program pertama akan difokuskan pada renovasi dan pembangunan kembali sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat. Tahun ini, sebanyak 10.441 sekolah ditargetkan menerima bantuan awal dengan total anggaran mencapai Rp16,9 triliun.
“Untuk renovasi sekolah, kami rencanakan pembangunannya akan segera dimulai tahun ini,” ujar Mu’ti kepada wartawan usai mendampingi Presiden Prabowo meninjau SD Negeri 5 Cimahpar, Kota Bogor.
Program kedua melibatkan digitalisasi pendidikan dengan pengadaan perangkat smartboard dan pelatihan khusus bagi guru pendamping. Sebanyak 15 ribu satuan pendidikan akan menerima fasilitas ini dengan dukungan dana sebesar Rp2 triliun.
Sementara itu, program ketiga dan keempat ditujukan langsung bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru honorer. Para guru honorer di seluruh Indonesia akan menerima bantuan insentif bulanan sebesar Rp300 ribu.
“Selain insentif, kami juga menyiapkan bantuan kuliah bagi guru-guru yang belum mencapai jenjang pendidikan D4 atau S1. Besarannya Rp3 juta per semester,” jelas Mu’ti.
Dari data Kementerian, terdapat sekitar 341 ribu guru yang akan mendapatkan insentif bulanan. Sedangkan 12 ribu guru lainnya berpeluang mendapatkan bantuan biaya kuliah.
Mu’ti menambahkan, program beasiswa kuliah ini menyasar guru dengan latar belakang pendidikan D2 atau D3, maupun mereka yang belum pernah menempuh pendidikan tinggi sama sekali. Bahkan guru yang sudah memiliki gelar D4 atau S1 namun belum terdaftar dalam sistem pendidikan formal juga akan diprioritaskan.
Peluncuran program ini menandai langkah awal transformasi besar sektor pendidikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang menegaskan komitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama kemajuan bangsa.(*)