
Jakarta, southsulawesinews25.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan akan mengajukan protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait kepemimpinan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf, yang memimpin pertandingan antara Indonesia melawan Bahrain. Langkah ini diambil setelah berbagai keputusan kontroversial dianggap merugikan Timnas Indonesia dalam laga yang berakhir imbang 2-2 di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam waktu setempat.
“Kami sudah mengirimkan surat protes,” ungkap Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB.
Pertandingan yang berlangsung dramatis ini nyaris dimenangkan oleh Indonesia. Meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Mohamed Marhoon pada menit ke-15, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan lewat Ragnar Oratmangoen di masa injury time babak pertama (45+3′).
Pada babak kedua, skuad Garuda berbalik unggul melalui gol Rafel Struick pada menit ke-74. Hingga waktu normal berakhir, Indonesia masih memimpin 2-1. Namun, ketegangan terjadi ketika wasit memberikan tambahan waktu enam menit, yang diperpanjang lebih lama tanpa peluit tanda berakhirnya pertandingan. Keputusan ini membuat pemain dan ofisial Indonesia protes, terlebih setelah Mohamed Marhoon mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-96 melalui sepak pojok.
Protes semakin memuncak ketika Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mendapat kartu merah karena dianggap melakukan protes terlalu keras terhadap wasit. PSSI mengungkapkan kekecewaannya atas beberapa keputusan yang dinilai kontroversial sepanjang pertandingan.
“Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit, terutama soal penambahan waktu yang tampaknya memberi kesempatan bagi Bahrain untuk mencetak gol,” jelas Arya.
Akibat hasil imbang ini, Indonesia mengoleksi tiga poin dari tiga pertandingan di Grup C, dengan seluruh pertandingan berakhir imbang. PSSI berharap protes resmi yang diajukan kepada AFC bisa mendapatkan tanggapan serius terkait insiden tersebut.