Jakarta, 21 November 2024 – Polri terus gencar menindak pelaku yang terlibat dalam penyebaran situs judi online di media sosial. Sebanyak 85 influencer telah diamankan setelah diduga terlibat dalam mempromosikan situs judi daring. Langkah penindakan ini dilakukan setelah dibentuknya Desk Pemberantasan Judi Online oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, pada 4 November 2024.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada, dalam keterangannya di Jakarta menyebutkan bahwa pihaknya telah menindak sejumlah influencer yang terlibat dalam kegiatan endorsement judi online. Menurutnya, sebanyak 85 orang influencer telah diperiksa dan ditindak sejak desk tersebut beroperasi.
“Penindakan terhadap influencer yang mempromosikan judi online sudah kami lakukan. Sejak Desk Pemberantasan Judi Online dibentuk, sekitar 85 orang yang terlibat dalam endorsement judi daring telah kami amankan,” ujar Komjen Wahyu, Jumat (21/11/2024).
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa beberapa influencer yang terlibat dalam promosi judi online ternyata sudah melakukan praktik tersebut sejak lama, bahkan sejak masa pandemi COVID-19. “Ada beberapa artis yang saat itu mempromosikan situs judi online, namun baru sekarang kami bisa menindaklanjuti. Situsnya kini sudah tidak aktif lagi,” tambah Wahyu.
Polri melibatkan berbagai ahli dalam upaya penindakan ini, termasuk ahli teknologi informasi (ITE) dan ahli pidana, untuk memastikan apakah situs judi yang dipromosikan masih beroperasi atau tidak. Langkah ini dilakukan guna menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan judi online.
Selain menindak influencer, Polri juga berhasil mengungkap 619 kasus judi online dalam periode yang sama, dengan menetapkan 734 orang sebagai tersangka. Aset yang disita selama operasi ini mencakup uang senilai Rp77,6 miliar, 858 unit ponsel, 111 unit laptop/PC/tablet, 470 buku rekening, 829 kartu ATM, 6 unit kendaraan, 2 unit bangunan, dan 2 pucuk senjata api.
Polri berkomitmen untuk terus memberantas praktik judi online dan melibatkan berbagai pihak untuk mendalami dan mengungkap lebih banyak jaringan yang terlibat.