
Southsulawesinews25.com — Pada Senin (3/6/2024), Ducati mengumumkan keputusan besar yang mengguncang dunia MotoGP. Ducati memutuskan untuk mempromosikan Marc Marquez, pemimpin klasemen sementara dari Gresini Racing, ke tim pabrikan mereka. Keputusan ini diumumkan setelah Ducati mengubah rencana awal mereka untuk mempromosikan Jorge Martin dari Pramac Racing.
Jalan bagi Marquez untuk bergabung dengan Ducati terbuka lebar ketika Aprilia mengonfirmasi kontrak multi-tahun dengan Jorge Martin. Marquez sendiri menyatakan di Grand Prix Italia bahwa membalap dengan motor pabrikan di Pramac “bukan pilihan” baginya, membuat Ducati harus mengambil langkah cepat.
Penampilan impresif Marquez di atas Ducati spesifikasi 2023 di Gresini, ditambah dengan nilai jualnya yang tinggi, membuat pabrikan asal Italia tersebut tidak ingin kehilangan dia ke tim rival. Ducati memberi tahu Martin tentang keputusan ini pada hari Minggu di GP Italia, dan secara resmi mengumumkan kontrak dua tahun Marquez hingga 2025 pada hari Rabu.
“Saya sangat senang bisa mengenakan warna merah tim pabrikan Ducati di MotoGP musim depan,” kata Marquez. “Sejak pertama kali bersentuhan dengan Desmosedici GP, saya menikmati mengendarainya dan langsung beradaptasi dengan baik. Saya tahu bahwa tujuan saya adalah untuk terus berkembang dan pindah ke tim di mana Francesco Bagnaia telah menjadi juara dunia selama dua tahun berturut-turut. Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Ducati kepada saya.”
Marquez menggantikan posisi Enea Bastianini di tim pabrikan Ducati, yang akan bergabung dengan KTM pada musim depan. Langkah ini menunjukkan pengaruh besar Marquez di kejuaraan, karena dalam waktu singkat ia mampu mengubah pikiran manajemen puncak Ducati dengan ancaman bergabung dengan tim lain.
Pengumuman ini sempat tertunda karena berbagai rintangan hukum, tetapi akhirnya diumumkan di Mugello akhir pekan lalu. Setelah 11 tahun bersama Honda, di mana ia memenangkan enam gelar dari tujuh gelar yang mungkin diraihnya antara 2013 dan 2019, Marquez memutuskan untuk mengakhiri masa baktinya di merek Jepang itu dan meninggalkan kontraknya yang masih tersisa hingga 2024. Cedera parah dan kurangnya daya saing motor Honda menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.
CEO Ducati, Claudio Domenicali, dan manajer umum Ducati, Gigi Dall’Igna, mengakui bahwa keputusan untuk memilih Marquez sebagai rekan Bagnaia bukanlah hal mudah. “Kami memiliki banyak pembalap yang sangat kuat untuk dipilih. Pada akhirnya, pilihan kami jatuh pada talenta yang tak perlu dipertanyakan lagi seperti Marc Marquez. Ambisinya yang besar mendorongnya untuk terus berkembang,” kata Dall’Igna.
Dengan Marquez dan Bagnaia, Ducati kini memiliki dua pembalap yang bersama-sama memegang 11 gelar juara dunia. Kombinasi pengalaman dan kedewasaan mereka diharapkan dapat membawa tim pabrikan Ducati menuju kesuksesan lebih lanjut di masa mendatang.