JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberikan penjelasan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang baru-baru ini dilakukan oleh PSSI. PHK yang dilaporkan melibatkan 44 karyawan ini diumumkan pada akhir Agustus lalu.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pegadaian Tower, Jakarta, Selasa, Erick Thohir menyatakan bahwa langkah PHK ini merupakan bagian dari upaya transformasi yang lebih luas untuk menciptakan sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi. Menurut Erick, reformasi ini adalah bagian dari strategi bertahap yang dimulai dengan perbaikan tim nasional, dilanjutkan dengan liga, dan kini menyentuh aspek internal PSSI.
“Di tahun pertama kami fokus pada perbaikan tim nasional, dan hasilnya sudah terlihat. Tahun berikutnya, kami bersih-bersih liga. Liga 1 kini bebas dari match fixing,” ujar Erick. “Kini, kami juga memperbaiki aspek internal PSSI untuk memastikan pengelolaan yang lebih profesional dan transparan.”
Erick menekankan bahwa pengelolaan PSSI yang lebih baik merupakan langkah penting dalam meningkatkan kredibilitas federasi sepak bola Indonesia. Ia menjelaskan bahwa PHK ini bukanlah tindakan arogansi, melainkan hasil dari penilaian yang dilakukan oleh pihak Human Resources (HR) yang independen.
“PHK ini tidak semata-mata keputusan semena-mena. Kami sudah melakukan asesmen menyeluruh terhadap setiap karyawan. Sekjen juga telah bertemu dengan seluruh pegawai, dan saya akan melanjutkan proses ini dengan bertemu kelompok-kelompok di PSSI,” tambah Erick.
Selain itu, Erick juga membocorkan adanya penyelewengan yang ditemukan selama audit internal. Ia mengungkapkan adanya pengelolaan aset yang tidak sesuai dengan ketentuan dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan cashback yang tidak semestinya.
“Saya menemukan ada praktik-praktik yang tidak benar, seperti pengelolaan aset PSSI untuk kepentingan pribadi. Ini tidak boleh terjadi,” tegas Erick.
Erick berharap langkah-langkah ini akan memperbaiki tata kelola PSSI dan memajukan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih positif.