Luwu Utara – Kabag Ops Polres Luwu Utara bersama dengan Pejabat Utama Polres Luwu Utara serta perwakilan dari berbagai instansi terkait melaksanakan survei lapangan untuk Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) terkait pembangunan Bendungan Rongkong. Survei ini berlangsung pada Senin, 22 Juli 2024, dimulai pukul 13.00 WITA hingga selesai, di lokasi pembangunan Bendungan Rongkong, Desa Tenate, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara.
Kegiatan survei ini diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebarang. Survei ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dan lalu lintas yang mungkin timbul dari proyek pembangunan bendungan tersebut. Hasil dari analisis ini akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terkait langkah-langkah mitigasi yang perlu diimplementasikan untuk meminimalkan dampak negatif.
Dalam kegiatan ini, hadir berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebarang, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara, Kabag Ops Polres Luwu Utara Kompol Darwis,Sh.,Mh Bersama dengan para pejabat Utama (PJU) Polres Luwu Utara. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam memastikan bahwa proyek pembangunan ini berjalan lancar dan sesuai dengan standar keselamatan dan keberlanjutan lingkungan.
AKP A.M. Yusuf, SH, selaku Kasat Lantas Polres Luwu Utara, turut serta dalam survei lapangan ini. Dalam keterangannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memastikan bahwa pembangunan Bendungan Rongkong tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga aman bagi lingkungan dan masyarakat setempat. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan diperhatikan dalam setiap tahap pembangunan,” ujar AKP A.M. Yusuf, SH.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Muhammad Husni Ramli.S.Ik.,Mh.M.Tr.Opsla, turut memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan survei lapangan ANDAL dan ANDALALIN merupakan langkah penting dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. “Kami mendukung penuh upaya ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan. Diharapkan hasil survei ini dapat memberikan panduan yang jelas dalam mengelola dampak yang mungkin timbul,” kata AKBP Muhammad Husni Ramli. Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam survei ini, dan menekankan pentingnya kerjasama antar instansi untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebarang, menyatakan bahwa analisis dampak lingkungan dan lalu lintas ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. “Kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil dalam pembangunan ini tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar,” katanya.
Dengan dilakukannya survei ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai potensi dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah pembangunan Bendungan Rongkong. Langkah-langkah mitigasi yang tepat akan disiapkan untuk meminimalkan dampak negatif, sehingga proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan Bendungan Rongkong diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut, baik dari segi ketersediaan air bersih, pengendalian banjir, maupun peningkatan ekonomi lokal. Namun demikian, perhatian terhadap aspek lingkungan dan keselamatan lalu lintas tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pembangunan.
