Empat guru sedang duduk duduk santai di sebuah kedai minuman di tangan kota Bone-Bone Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. Mereka memang sengaja bertemu untuk bersilaturrahim, dalam pertemuan tersebut mereka saling mengutarakan keresahan-kersahan seputar dunia Pendidikan dan seputar lingkungan sekolah dan kelas masing masing hingga akhirnya berbicara mengenai tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan.
Pertemuan informal ini ternyata menghasilkan ide-ide cemerlang yang berpotensi mengubah cara belajar mengajar di sekolah.Dalam obrolan santai tersebut, Minggu 18 Agustus 2024 para guru berbagi pengalaman dan keresahan yang sering mereka hadapi dalam menjalankan tugasnya. Mulai dari kesulitan dalam memotivasi siswa, adaptasi dengan teknologi pembelajaran yang terus berkembang, hingga tantangan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.Ucap Saripuddin Sapiri Ke awak Media melalui pesan ponsel pribadinya (18/08/2024)
“Kami seringkali merasa terbebani dengan tuntutan yang semakin tinggi,” ujar Saripuddin Sapiri, salah satu guru dari UPT SD Negeri 211 Bone-Bone. “Namun, diskusi ini membuat kami menyadari bahwa kita tidak sendirian. Bersama-sama, kita bisa mencari solusi yang inovatif.”
“Kita harus terus mencari strategi baru dan berani mencoba cara-cara baru agar murid merasakan belajar itu menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka, ungkap pak Sudirman Kepala UPT SD Negeri 215 Banyu Urip Menimpali.
Yundini salah satu Duta Rumah belajar tahun 2018 mengatakan bahwa, guru itu sebaiknya menanamkan dalam pikiran mereka bahwa mereka tidak sendirian, untuk itu penting bagi guru untuk berkolaborasi demi mencari Solusi dari setiap keresahan yang ada sehingga tercipta ide-ide baru dari Upaya mencari Solusi tersebut yang dituangkan dalam bentuk inovasi yang berdampak pada muird.
Senada dengan yang disampaikan pak Syamsir salah satu Fisilitator guru penggerak kabupaten Luwu Utara yang berasal dari UPT SMP Negeri 1 Masamba, bahwa sekuat apapun seorang guru kalua ia melakukannya sendirian lambat laun akan kewalahan oleh sebab itu kolaborasi menjadi sesuatu yang wajib bagi guru untuk membuat dilakukan demi mencari Solusi dari berbagai keresahan-keresahan yang ada. Jangan dipikirkan sendiri katanya.
Dari hasil bincang bincang Pendidikan ini yang berlangsung sekitar dua jam, melahirkan Kesimpulan untuk lebih menguatkan kolaborasi dalam berbagai komunitas, baik komunitas praktisi, maupun komunitas belajar atau berkolaborasi lintas komunitas, kekuatan guru ada pada kerjasamanya dan saling menjaga dan memberi peluang untuk mengambil bagian dalam berbagai kesempatan berbagi praktik baik.